Sabtu, 14 Maret 2020

Rukun Dakwah Salafiyyah

Oleh : Al Ustadz Muhammad Afifuddin Hafizhohullah.

Manhaj salaf, dakwah salafiyah, dibangun di atas dua rukun yang tidak mungkin terpisahkan, yaitu :

A.  AT-TA'SHIL :

Maksudnya, menjelaskan prisip-prinsip dan pilar-pilar manhaj serta dakwah di atas dasar al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salaful ummah...

Termasuk dalam rukun ini adalah :

(1). Penjelasan tentang prinsip-prinsip dan dasar-dasar akidah Islamiah salafiyah yang terangkum dalam rukun iman yang enam.
(2). Penjelasan tentang prinsip-prinsip dan dasar-dasar ibadah yang disyariatkan dari syarat ikhlas dan mutaba’ah, serta yang terangkum dalam rukun Islam yang lima.
(3). Memerintahkan segala yang ma’ruf baik akidah, ibadah, adab, muamalah, maupun aspek kehidupan lainnya. Hal ini disebut dengan amar ma’ruf.
(4). Al-Wala, yaitu berloyalitas dan mencintai secara syar’i pihak-pihak yang Allah ‘azza wa jalla perintahkan untuk dicintai, yaitu para nabi dan rasul, para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, para ulama sunnah, ulama salaf, dan kaum mukminin yang dikenal berpegang dengan sunah dan dikenal kesalehannya, serta tidak dikenal kebid’ahan, kefasikan, dan kejahatannya.
(5). At-ta’dil, yaitu memuji dan menyebutkan kebaikan dan keadilan pihak-pihak yang secara syar’i layak untuk di-ta’dil, baik kalangan para saksi, para rawi, maupun para pelaku dakwah dan kaum muslimin secara umum.
 

B. AT-TAHDZIR :

Maksudnya, memperingatkan umat dari bahaya orang, golongan (sekte), pemahaman, kitab, dan semisalnya yang bertentangan dengan prinsip al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salaful ummah...

Termasuk dalam rukun ini adalah:

(1). Menjabarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada dasar-dasar akidah salafiyah secara detail pada setiap masalah, bab, dan sekte.
(2). Membongkar praktik-praktik dan ragam bentuk kesyirikan yang ada di tengah masyarakat.
(3). Menyingkap tabir kebid’ahan dan ragam kesesatan yang menyimpang dari sunnah.
(4). Mencegah dari segala bentuk kemungkaran, disebut nahi munkar.
(5). Al-Bara’, yaitu berlepas diri dari pihak yang diperintah oleh syariat untuk di-bara’, seperti iblis, orang kafir, zionis-salibis dan ragam sekte kafir lain, kaum zindiq (munafik), ahli bid’ah dengan beragam paham dan sektenya, serta orang-orang yang dikenal dengan kebid’ahan, kefasikan, dan kejahatannya.
(6). Al-Jarh, yaitu mengkritik atau memaparkan kejelekan, cacat, dan penyimpangan pihak-pihak yang secara syar’i layak di-jarh, baik kalangan saksi, para rawi, pelaku dakwah, maupun muslimin secara umum.

--------------------

Secara umum, hampir tidak ada pihak yang merasa gelisah, terhantui, bahkan mengingkari rukun yang pertama. Sebab, sifatnya adalah pemaparan prinsip dan dasar-dasar kebaikan dan kebenaran disertai dengan dalil-dalil yang sahih dari al-Qur’an dan as-Sunnah berikut penjelasan para ulama...

Di kancah dakwah, banyak dijumpai kaum hizbiyin yang ikut tampil menerangkannya walau hakikatnya hanya kamuflase untuk menipu umat. Mereka mengajarkan Kitab at-Tauhid karya asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, Syarah al-Aqidah ath-Thahawiyahkarya Ibnu Abil Izzi al-Hanafi, bahkan mengajarkan Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim dan merambah kitab Tafsir Ibnu Katsir...

Apalagi para GPS (Golongan Pengaku Salaf), kajian-kajian mereka nyaris mirip dengan kajian-kajian Ahlus Sunnah salafiyin, dari sisi kitab yang dikaji dan tampilan lahirnya...[1].

Yang merasa gelisah dan terhantui adalah kaum Sufi dan saudara kembarnya, Rafidhah, yang tergabung dalam GAW (Gerakan Anti Wahhabi)..[2]...

Akan tetapi, tatkala rukun yang kedua disuarakan dan diamalkan, atau yang pertama disertai dengan yang kedua (secara bersamaan), terjadilah ‘kegaduhan’ seolah-olah ‘kiamat’ hendak terjadi...Suara-suara sumbang dan lontaran-lontaran syubhat terdengar sangat nyaring dan bertubi-tubi. Anehnya, ini tidak hanya muncul dari mulut para GAW, tetapi muncul lebih deras dan ganas dari para GPS...

Berikut ini cuplikan syubhat²  dan suara-suara sumbang yang menggambarkan kegelisahan dan ketakutan mereka :

(1). Mengapa harus dengan kalimat Manhaj? Apa tidak cukup dengan kalimat al-Haq?..

(2). Bantah saja bid’ahnya, tidak usah menyebut orangnya..!..

(3). Cukup dibetulkan kesalahannya, tidak perlu menghukumi orangnya!”..

(4). Tidak ada hajr (pemboikotan) selain pada lima macam kebid’ahan!” Maksud mereka ialah Jahmiyah, Murji’ah, Rafidhah, Qadariyah, dan Khawarij !..

(5). Hajr tidak mungkin dipraktikkan di zaman sekarang karena Ahlus Sunnah minoritas!”..

 (6). “Kalau tidak ada kemaslahatan nya,hajr   menjadi gugur dan tidak disyariatkan, kita harus memakai cara ta’lif (lembut)!”..

(7).Tidak boleh divonis bid’ah kecuali sekte-sekte dari masa lalu.”..

(8). Membicarakan yayasan-yayasan bid’ah tidak akan ditanya di alam kubur!”...

(9).Menerima dana dari yayasan bid’ah adalah kecerdasan!”..

(10). Adillah wahai, akhi! Sebutkan juga kebaikan-kebaikannya, jangan hanya menyebutkan kejelekannya! Antum zalim!”..

(11).Mereka (Ahlus Sunnah) hanya sibuk dengan tahdzir! Pekerjaannya hanya men-tahdzir.”..

(12).“Tinggalkan sebab-sebab perpecahan!” Yang dimaksud adalah tidak boleh membicarakan penyimpangan dan kesesesatan hizbiyin karena akan menimbulkan perpecahan di tengah-tengah muslimin...

(13). Kita tidak boleh taklid dengan Syaikh Fulan dan Syaikh Allan!” Maksudnya ialah menolak fatwa dan tahdzir ulama sunnah terhadap kesesatan dan penyimpangan tokoh-tokoh bid’ah...

(14). Mereka (hizbiyin) juga mendakwahkan tauhid! Radio mereka menyerukan dakwah tauhid! Ustadz-ustadz mereka juga mengajarkan Kitab at-Tauhid!”..

(15). Tahdzir itu cukup 5-10 menit saja!” Maksudnya adalah meremehkan Amalan Tahdzir dan mengingkari kemungkaran terhadap bid’ah dan ahli bid’ah...[3]...

Untuk lebih lanjut silahkan buka dan  baca link di bawah ini :

https://asysyariah.com/rukun-dakwah-salafiyah/

----------------------
Catatan kaki :
[1] ,GPS (gerakan pengaku salafy ) diantara nya ialah para Halabiyyun/Rodjaiyyun, Hajuriyyun, dll.. kelompok yang menyimpang  manhaj nya,namun masih mengaku salafy.

[2],GAW ( gerakan anti wahaby )diantaranya kelompok sufy ,tabligh,LDDI,Hizbut tahrir, dll... kelompok yang menyimpang dari manhaj salaf,namun tidak mengaku salafy ,bahkan membenci manhaj salaf.

[3], orang yang Alergi terhadap pembahasan² manhajiyyah, seperti pembahasan Tahdzir, Tabdi',atau Rudud..dan dia menyukai pembahasan²  yang lembut, seperti masalah Rumah tangga,fiqih dll..atau di istilahkan oleh para ulama dengan sebutan kaum Mumayyiah.

Join & Share :
https://t.me/salafy_gelumbang

Sumber :
https://asysyariah.com/rukun-dakwah-salafiyah

TURUT SERTA  MENYEBARKAN,  :
📟 GABUNG CHANNEL TELEGRAM
https://t.me/BANTAHANilmiyyah/936


•┈┈•┈┈•⊰✿📖📖📖✿⊱•┈┈•┈┈•